Jumat, 13 Desember 2013


Hi, I'm really excited today just like the other day when I know it's 13th and especially Friday, 13th. 
Yes, this day remains me to you and always will.
Ah, I love December more and more. 
Friday 13th, Christmas, year end, rainy season and all the Christmas excitement made this month as my favorite month.

Di bulan Desember ini pulalah akhirnya aku memberanikan diri untuk menyentuh blog ini lagi. Mencoba memberikan kehidupan baru setelah lama dilupakan atau kembali menjadikan blog ini sebagai tempat pelampiasan lebih tepatnya. 

Setelah semua kegelisahan, kekhawatiran, keraguan, dan ketakutan yang kupendam sendiri karena tak lagi menemukan tempat yang nyaman untuk berbagi, bahkan pada mereka yang 'membaca' cerita kita sejak awal dimulainya. Aku rasa tempat ini menjadi satu-satunya tempat yang paling nyaman. Tak perlu lagi ada tatapan memelas, tak perlu lagi ada jawaban yang mencoba menentramkan, tak perlu lagi ada kalimat-kalimat yang mencoba meyakinkan. Aku, tak perlu itu semua. Aku, hanya ingin didengar. Dan tempat bersandar ketika terlalu lelah meneteskan air mata.

2013, tahun yang kuhabiskan nyaris tanpa kabar darimu, akan segera berakhir.
Namun, bagiku, cerita kita belum berakhir.

Back to December - Taylor Swift

I'm so glad you made time to see me.
How's life? Tell me how's your family?
I haven't seen them in a while.
You've been good, busier than ever,
We small talk, work and the weather,
Your guard is up and I know why.
Because the last time you saw me
Is still burned in the back of your mind.
You gave me roses and I left them there to die.


So this is me swallowing my pride,
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night,"
And I go back to December all the time.
It turns out freedom ain't nothing but missing you.
Wishing I'd realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right.
I go back to December all the time.

These days I haven't been sleeping,
Staying up, playing back myself leavin'.
When your birthday passed and I didn't call.
And I think about summer, all the beautiful times,
I watched you laughing from the passenger side.
Realized that I loved you in the fall.

And then the cold came, the dark days when fear crept into my mind
You gave me all your love and all I gave you was "Goodbye".

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night."
And I go back to December all the time.
It turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing I'd realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and change my own mind
I go back to December all the time.

I miss your tanned skin, your sweet smile,
So good to me, so right
And how you held me in your arms that September night –
The first time you ever saw me cry.

Maybe this is wishful thinking,
Probably mindless dreaming,
But if we loved again, I swear I'd love you right.

I'd go back in time and change it but I can't.
So if the chain is on your door I understand.

But this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night."
And I go back to December...
It turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing I'd realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right.
I'd go back to December, turn around and change my own mind

I go back to December all the time.
All the time.


Lagu ini jadi playlist favoritku bulan ini. Bukan hanya karena judul lagunya yang bertepatan dengan bulan Desember tapi lebih karena lagu ini bisa menggambarkan bagaimana perasaanku saat ini. Berharap kamu meluangkan waktu untuk menemuiku, ingin rasanya menyapamu, menanyakan keadaanmu, kabar keluargamu, memberanikan diri berdiri dihadapanmu sekali lagi meminta maaf untuk keseribukalinya. Seringkali merasa bodoh, merasa tak tahu diri, merasa tak pantas untuk mengharapkanmu lagi. Aku pun berusaha untuk memaafkan diriku sendiri dan mencoba melupakanmu, tetapi selalu berakhir dengan memikirkanmu.

Akhir-akhir ini kamu hadir tidak hanya dalam bayanganku tapi juga dalam mimpiku, tidak hanya sekali tetapi berkali-kali. Malam itu, aku lihat kamu mengenakan toga dan mengembangkan senyum bahagia diwajahmu. Di sampingmu, Ibumu berdiri dengan wajah bahagia menyiratkan betapa bangganya Ia padamu. Sedangkan aku, memilih berdiri dari sudut ini, membuat diriku tak terlihat olehmu atau mungkin sebenarnya aku tak punya cukup keberanian untuk menemuimu, meski hanya dalam mimpi. Malam berikutnya, kita berdua, duduk berdampingan tak banyak bicara. Aku terlalu takut untuk mencoba mencairkan suasana yang kaku. Malam selanjutnya, aku, kamu, dan meraka. Kita duduk bersama-sama mengelilingi sebuah meja. Kamu duduk persis disampingku, kita bicara banyak bahkan tertawa lepas. Mimpi-mimpi itu membuatku bahagia, mengembangkan senyum dibibirku bahkan disaat yang tak seharusnya. Tetapi kemudian pada detik berikutnya, aku segera menyadari bahwa aku sedih.

Sedih,
karena aku tak lagi memiliki kesempatan itu.

Hanya
berharap Tuhan kan berikan keajaiban atau kekuatan.