Minggu, 29 Juni 2014

Kedatanganmu

Kedatanganmu yang pertama, mengejutkan aku.

Kedatanganmu yang kedua, mengejutkan aku.

Kedatanganmu yang ketiga, mengejutkan aku.

Tiga kali sudah kamu hadir dalam mimpiku dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan.

Pertama, kamu hadir menempuh perjalanan jauh dan rumit untuk menemuiku. Kamu tak datang sendiri, kamu membawa sahabatku. Kamu menunjukkan semua bukti bahwa sekian tahun ini kamu tak pernah melepaskan pandangan dariku. Kamu memperhatikan aku diam-diam. Kamu mencari tahu tentangku dari sahabat-sahabatku tanpa aku tahu. Lalu kamu memintaku kembali. Aku terkejut, bahagia luar biasa namun terselip keraguan. Aku tak percaya itu benar-benar terjadi, aku tak percaya kau memintaku kembali. Lalu terbersit ini di kepalaku "jika benar ia memintaku kembali, aku akan meminta orangtuaku menikahkan aku dengannya". Hahahaha. Terdengar konyol, tapi itu benar.

Kedua, kau hadir di depan kelasku, menyapaku ramah bak sahabat karib. Senyum lebarmu terus mengembang, dukunganmu tak pernah berhenti mengalir. Dengan halus kau memintaku kembali ke dalam kelas.

Ketiga, kau hadir semalam. Kita berbincang bak sahabat. Kita bicara banyak hal. Mataku tak pernah sanggup berpaling dari wajahmu dan senyummu tak pernah sanggup memudar. Tak lagi ada suasana kaku atau canggung diantara kita. Ah, indahnya kedamaian itu.

Oh ya, beberapa waktu lalu melihat foto-foto wisudamu di dinding media sosial milikmu. Maafkan aku karena aku tak sanggup berhenti tersenyum bangga melihatnya. Aku bangga aku mengenalmu, aku bangga sebab kau orang yang kukenal. (Aku tak akan menggunakan kata 'pernah' sebab aku ingin bisa mengenalmu seumur hidupku entah sebagai apapun itu). Aku bangga sebab aku tahu kau akan melakukannya dengan luar biasa. Jika aku memiliki kesempatan untuk menyaksikannya mungkin aku akan menangis bahagia. Dan mimpiku yang dulu kini akan segera terwujud. Agustus nanti, kamu dan senyum bangga ibumu. Selamat.

Kamis, 26 Juni 2014

Lebih dari sekerdar terindah

Mantan Terindah - Raisa 

Mengapa engkau waktu itu
Putuskan cintaku
Dan saat ini engkau selalu ingin bertemu
Dan memulai jalin cinta


Reff:

Mau dikatakan apa lagi
Kita tak akan pernah satu
Engkau di sana, aku di sini
Mesti hatiku memilihmu

Andai aku bisaIngin aku memelukmu lagi
Di hati ini hanya engkau mantan terindah
Yang selalu ku rindukan

Repeat reff

Engkau meminta padaku
Untuk mengatakan bila ku berubah
Jangan pernah kau ragukan
Engkau kan selalu di langkahku

Repeat reff

Engkau di sana, aku di sini
Mesti hatiku memilihmu

Yang tlah kau buat
Sungguhlah indah
Buat diriku susah lupa

Selasa, 24 Juni 2014

Selamat, sarjana!

Akhirnya. Senang sekali kamu sudah bisa berpredikat sarjana meski mungkin belom selesai sepenuhnya. Semangat untuk revisinya. Semangat untuk mencari kerjanya.
Mmmmm.....
Sampai jumpa agustus nanti di balairung UI (jika Tuhan mengijinkan).
Sukses terus untukmu, aku tunggu berita-berita bahagia selanjutnya.
Terima kasih telah membalas pesanku. :)

Johannes Marthin Sahala Pangaribuan, S.E.

XOXO

Senin, 23 Juni 2014

Hai, calon sarjana

Berita itu datang beberapa hari yang lalu.

Akhirnya.... apa yang kunanti-nanti, apa yang kuperkirakan terjadi, akan terwujud hari ini atau lebih tepatnya beberapa jam lagi mengingat sekarang sudah lewat tengah malam.

Aku tak bisa tidur. Seolah turut gugup. Tapi percayaku tak pernah surut. Aku tahu. Aku yakin. Aku percaya dengan sepenuh hatiku. Kamu akan sanggup melalui hari ini dengan baik.

Semoga sukses dan berjalan lancar untuk hari ini. Maaf, aku hanya sanggup menemani dalam doa. Semoga itu cukup untukmu.

Saat ini aku masih di Jogja, esok lusa baru kembali pulang. Bahkan jika aku di rumah pun aku tak yakin aku berani hadir di sana sekalipun aku ingin sekali. Rasanya aku sudah tak berani menampakkan wajah di hadapanmu lagi. Tapi doaku tak akan pernah berhenti mendaras untukmu.

Selamat malam, Tuhan memberkatimu.

Silly.