Malam tadi. Lagi, kita berjumpa dalam bunga tidurku.
Aku berdiri di tengah keramaian dan keceriaan wisudawan/wisudawati dengan seorang teman. Obrolan ringan kami berhenti sejenak saat kulihat kamu menaiki anak tangga menuju kami.
Kamu melemparkan senyum, dan pikiranku -hatiku- menerima mentah-mentah senyum itu mempercayainya teruntuk bagiku.
Tampan, gagah.
Kebanggaan(ku).
Kita hanyut dalam kata mengalir bak sungai di musim hujan membawa aku pada sebuah kehangatan. Nyaman, bebas, tanpa penghalang.
Sejenak kemudian aku sampai pada kebencian. Kebencian karena mimpi ini hadir lagi dan apapun itu, menyakitkan.
Dan aku tak sanggup menentukan dimana aku berdiri saat ini. Bisakah kamu memberitahuku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar