Selasa, 22 September 2015

Aku, dua ayam petarung dan Sang Pemilik.

Dan karena sudah terbiasa dengan larangan itu, bahkan hingga ia sudah tak berlaku lagi aku tetap tak bisa melakukannya.
Lalu aku hanya berteman aku. Aku yang ingin aku tinggalkan. Aku yang ingin kulupakan sejenak.
Aku tempat dimana aku tak akan sanggup bersembunyi.
Kemudian keduanya berkelahi, saling menghunuskan pedang, melemparkan kata-kata kasar.
Satu mencoba berkuasa diatas lainnya. Tapi pertikaian ini tak akan berhenti sebelum wasit menghendakinya.
Mereka seperti dua ayam petarung yang diadukan dalam sebuah arena sabung.
Sementara yang lainnya sibuk betepuk tangan, menertawakan, atau melemparkan senyum.
Tak seorang pun akan bisa menghentikan, kecuali Ia, Sang Pemilik.
Jika Ia berkehendak, ia akan memerintahkan ajudannya membubarkan arena.
Atau menyembelih leher sang ayam.
Bila sudah begitu, siapakah mampu membantah?

Pada siapa?

Melarikan diri pada ini.
Lalu bosan dan berhenti.

Senin, 21 September 2015

Melayu

Apa yang terjadi padaku dua hari ini?
Mengapa berlalu begitu cepat.
Belum lagi aku tuntas bergelut dengan pikiranku sendiri, aku harus menerima kenyataan bahwa aku tidak sedang bermimpi.
Menjadikan aku apatis.
Bagaimana bisa aku percaya lagi?
Apa makna dan arti dari kata benda, kata sifat dan kata kerjanya?
Mereka bilang ia tak berdefinisi, ia hanya dapat dirasa.
Lalu seperti apakah rasa yang benar?
Rasa yang dapat diapresiasi banyak indera.
Bila pun tanahku gersang aku bertahan untuk tetap tumbuh.
Tapi saat akar-akarku dipatahkan, apalah dayaku?
Dan aku akan layu mengering.
Aku mati bersama dengan doa-doa dan harapan yang telah dititipkan.
Berdosakah aku sebab aku lalai. 
Atau kelirukah aku menampakkan tunasku.
Ah, apalah bicaraku?
Aku pasti terlalu banyak menenggak anggur malam tadi.

Selasa, 15 September 2015

Yang!

Yang kalo dipanggil ay, yang atau panggilan romantis lainnya di depan umum pasti jari tengahnya yang bereaksi.
Yang ga pernah mau digandeng tangannya di depan umum.
Yang selalu colongan ngentut dimana pun kapan pun.
Yang selalu siap sedia memenuhi 'ngidam' makananku.
Yang selalu siap sedia ngebantuin sekalipun lagi capek.
Yang selalu mau nemenin kemana aja.
*Kadang suka merasa bersalah. Maafkan ya, bre!*

Rabu, 09 September 2015

Oh!

Period oh period. Why you came in such a situation? It makes me feel you're more an enemy than a friend. Please... I'm begging you dear hormones, please be good to me this time. Don't bring me down, it will affects other people around me. I should be a good friend for them right now.

Senin, 07 September 2015

Kaliurang, 7 september 2015

Terima kasih untuk selalu ada.
Untuk waktu, tenaga, perhatian dan pikiran yg selalu diberikan.
Mendampingi kamu adalah sebuah kebahagiaan.
Terberkatilah kamu dengan semua cita-cita dan rencanamu. 
Jadilah terang dan garam.