Sabtu, 01 Maret 2014

Berdiri di samping-Nya

Sejak kedatanganku di Jogja lagi beberapa hari lalu, aku melakukan hampir semuanya sendiri. Maksudku, tentu saja aku berinteraksi dengan orang-orang di sekitarku tapi seperti apa yang kuniatkan sejak beberapa minggu yang lalu, aku mencoba tidak bergantung pada orang lain terutama pada teman. Aku memang memilih untuk lebih menyendiri dibanding biasanya. Aku, sebenarnya tipikal orang yang tidak suka sendiri, tidak suka sepi dan cenderung bergantung pada orang lain. Sangat mengejutkan bagiku bahwa nyatanya aku berhasil melakukan itu. Aku menikmati semua momen-momen kesendirianku. Aku bahkan tidak merasa sedih maupun kesepian. Semua berjalan begitu saja, seperti tak ada yang berbeda. Nyaman sekali rasanya ketika saya bisa punya banyak waktu bagi diri saya sendiri untuk lebih banyak berpikir dan merenung, merencakan apa yang ingin, harus dan akan saya lakukan hari ini maupun beberapa saat kedepan. Senang bisa menuntaskan kewajiban-kewajibanku sendiri tanpa intervensi orang lain. Belajar lebih mandiri dan bertanggung jawab pada diri sendiri. Dan lebih dari itu semua, aku menikmati hari-hari tanpa galau. Saya, berhasil membebaskan pikiran saya dari pemikiran tentang lawan jenis. Ya, aku sedang tidak tertarik dengan itu semua. Bahkan aku berhasil menghindarinya (atau mereka). Aku terbebas dari semua pikiran dan perasaan rumit itu. Bahkan, aku berhasil memaafkan diriku sendiri dan membiarkan dia pergi. Tak lagi ingin mengusiknya, tak lagi menginginkan apa-apa darinya selain ingin melihatnya bahagia dengan apapun keputusan yang diambilnya. Meski aku masih terus menyebut namanya dalam doaku, aku bisa melantunkan doa-doa yang lebih indah. Doa yang tak lagi bergairah melainkan berpasrah.

Untuk semua ini, aku sangat bersyukur.
Puji Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar